Proposal to GOD.... An inspiring story from Titin

May 31, 2018

Titin, Matthew dan Dhesta, keluarga yang diberkati

Bukan suatu kebetulan kalau pagi ini saya harus menjemput Shalom di sekolahnya. Biasanya Shalom ikut mobil jemputan, tapi karena hari ini Shalom mau saya ajak berobat telinganya sepulang sekolah, jadi saya harus menjemputnya.

Bukan suatu kebetulan juga kalau disana, saya bertemu dengan mama Matthew, teman sekelas Shalom di kelas 1 ini, dan kami akhirnya terlibat pembicaraan seru.

Mama Matthew yang biasa dipanggil Titin ini saya kenal sebagai mama yang cantik, enerjik, aktif, ceria dan selalu rajin memotivasi kita para mama untuk selalu bergerak.
Titin sendiri sangat mencintai olahraga lari.
Setiap pagi, ketika bel tanda anak-anak sudah harus masuk ke kelas, Titin dan beberapa mama lain rajin sekali lari mengelilingi Kebun Raya Bogor (KRB), dan bukan hanya sekali putaran aja, tapi bisa sampai 4 kali.... (FYI, 1 putaran KRB tuh panjangnya lebih dari 4 km, lupa tepatnya... Bayangkan, ga heran sudah banyak medali diraihnya menyangkut olahraga ini).



Koleksi medali Titin dan Dhesta

Titin juga termasuk mama yang paling diandalkan oleh mama-mama sekelas, termasuk saya, untuk menginformasikan segala informasi yang berkaitan dengan sekolah, sebelum agenda sampai ke tangan para mama, dan juga dalam mengambil foto kegiatan anak-anak di dalam sekolah tanpa kena usir satpam, makanya ga heran kalau sebutan mamarazi andalan 1B melekat erat pada dirinya..... Salut sama kegesitannya.... Hihihihiiii....

Nah, pagi ini saya berkesempatan nih ngobrol bareng sama Titin, eksklusif berdua aja di pos satpam yang ramai dengan mama-mama lain yang sedang sibuk merajut. Dari obrolan yang ringan nan santai, sampai akhirnya ke topik yang memberikan saya inspirasi, yaitu tentang proposal to GOD.

Titin cerita kalau dia orangnya very detail kalau 'minta' sesuatu kepada TUHAN. Misalnya, menetapkan gambaran untuk calon pasangan hidupnya kelak, dia menuliskannya detail sekali dan bawa dalam doa.... Akhirnya, setelah beberapa pria mencoba pdkt dan ditolak karena tidak memenuhi kriteria, pada saat yang tepat, TUHAN pertemukan dengan Dhesta.



Semua kriteria calon pasangan hidup 
ada dalam diri Dhesta


Kriteria Dhesta sama persis dengan isi proposal yang dibuatnya untuk TUHAN. Yang membuat saya lebih amazing adalah ternyata mama Titin juga membuat kriteria untuk calon suami anak tercintanya ini, daaaaan.... semua dikabulkan TUHAN! Menakjubkan bukan?
Dan setelah berpacaran selama 5 tahun, akhirnya di tahun 2010 mereka menikah di saat Titin berusia 23 tahun, dan Dhesta 29 tahun. 

Ketika mereka berencana mempunyai momongan, kembali Titin mengajukan proposal ke TUHAN mau seperti apa bayi mereka kelak.... Daaaan... lagi-lagi TUHAN mengabulkan proposal Titin. 
Seorang anak laki-laki sehat dan ganteng yang mereka beri nama Matthew Alpha Putra Wijaya lahir sempurna, membawa keceriaan dan kebahagiaan sejati kepada kedua orang tuanya.



Titin dan jagoan gantengnya Matthew

Tahun 2013, Titin dan Dhesta diijinkan TUHAN mengalami ujian kehidupan yang berimbas pada perekonomian keluarganya.
Tapi bukan semakin menjauh dari TUHAN, Titin dan Dhesta malah semakin dekat dan mengandalkan TUHAN sepenuhnya.



Titin dan Dhesta sangat menyukai kegiatan
outdoor, dan menurun ke Matthew.

"Saya selalu percaya, badai pasti berlalu. Dan namanya ujian kehidupan, kalau kita berhasil lulus ujian dengan baik, TUHAN pasti kasih hadiah terbaik" demikian kata Titin dengan yakin.


Dan ternyata keyakinan Titinpun terbukti. Di tengah kemelut ekonomi dalam keluarganya saat itu, TUHAN memberikan hikmat kepada Titin untuk merintis usaha sendiri di bidang mutiara, yang mereka beri nama sesuai nama anak mereka "Alpha Pearls"
Bisnis ini berjalan mulus sampai saat ini. Puji TUHAN!



Kesukaan yang sama membuat Titin dan Dhesta
semakin kompak

Begitu pula pada saat mereka mengajukan proposal untuk memiliki rumah impian mereka sendiri. Saya melihat TUHAN benar-benar ikut campur tangan. Dari ketertarikan atas satu rumah yang dilihatnya, lalu diutarakan kepada suaminya, sampai akhirnya rumah tersebut benar-benar menjadi milik mereka dengan cara yang unik dan ajaib. Bahkan sebelum Titin dan Dhesta membeli rumah tersebut, mama Titin sudah mengucapkan kalimat profetik bahwa Titin punya rumah di Bogor, dan itu terwujud!

Rumah itu ternyata sudah diincar oleh tetangga-tetangga sekitarnya untuk dibeli karena lokasinya sangat strategis, tapi selama ini si pemilik rumah tidak pernah mau menjualnya.
Naaah suatu hari, bisa-bisanya si owner ngobrol dengan mamanya Titin dan akhirnya menawarkan apakah mau membeli rumahnya karena mau dijual. Padahal mereka tidak saling kenal looh... Dadakan pula ketemu di pasar.... How amazing! 



8 Agustus 2015, bersama Pastor Tukiyo 
dalam rangka syukuran rumah impian 
pemberian TUHAN

Daaaaan.... dari setiap proposal yang dibuat Titin, semuanya terpenuhi.... Semuanya dikabulkan TUHAN pada waktuNYA... Amazing!

Dan sayapun merenung....

Ternyata kita boleh looh mengajukan proposal kepada TUHAN mengenai segala keinginan dan harapan kita.
Kenapa selama ini kita sepertinya tabu meminta sesuatu kepada TUHAN?
Kita merasa meminta sesuatu ke TUHAN menjadi sesuatu yang kurang layak dan kurang berkenan kepadaNYA.

Beberapa hal saya belajar dari proposal yang Titin buat untuk TUHAN adalah 
1. Permintaan Titin tidak neko-neko.
2. Titin sangat percaya kekuatan doa.
3. Titin menyadari bahwa ucapan adalah doa, jadi menurutnya perkatakan terus-menerus dan sertai dengan iman.


Orang benar tidak akan minta yang neko-neko.
Dia juga tidak mungkin minta sesuatu untuk kepentingan dirinya sendiri. 
Dia juga ga akan minta sesuatu yang sebenarnya ga perlu buat dia.
misalnya, sudah punya rumah, tapi masih minta rumah yang lebih besar lagi hanya karena ngiri melihat temannya posting rumah baru di medsos.
dan satu lagi, orang benar tidak akan minta sesuatu yang menyakiti orang lain, misalnya, dia minta TUHAN untuk membuat seseorang menderita karena orang tersebut sudah melukai hatinya.

Belajar dari pengalaman Titin akan mujizat TUHAN, kita boleh kok bikin proposal kepada TUHAN, selama kita bertujuan untuk memuliakan NamaNYA.
Cerita-cerita itu bisa menjadi berkat dan inspirasi bagi orang lain dan iman mereka bertumbuh kembali pada saat mendengar kesaksian tersebut. 
Memang waktu TUHAN tidak sama dengan waktu kita, tapi percayalah, TUHAN pasti memberikan kita tepat pada waktunya....


"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu"

Bahkan kalau kita belum 'berani' untuk mengajukan proposal, TUHAN 'menantang' kita sebagai orang yang berkenan dimataNYA...

"Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam NamaKU. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu"

Mengakhiri perbincangan kami pagi ini, Titin mengatakan keyakinannya bahwa "TUHAN itu baik...GOD is good all the time! Aku mau mempersiapkan proposal buat anak kedua niiih..." Hahahaaaaa...... Mantaaaap Tin!


Terima kasih ya Titin....
Sungguh ceritamu hari ini sangat menginspirasi diriku....

Kecup sayang aaaahhh buat Matthew ganteng.... Muuuaaahhh....

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Subscribe