23 Mei, 71 tahun yang lalu

May 23, 2018

23 Mei 1947....

Hari ini kalau almarhum papi saya tercinta masih hidup, dia akan merayakan ulang tahunnya yang ke 71 tahun.

Eeeh, saya bukan mau bahas ulang tahunnya loh yaaa.... Jangan diselametin juga, orangnya sudah ga ada, dan saya ga mau jadi perantara pemberi ucapan selamat. Saya juga bukan mau melow-melow galow tersedu-sedu menyesali mengapa dia sudah tidak ada.... Gaaaa bingiiiitzz deeeh....


Saya cuma mau share tentang seseorang pria yang sangat berjasa membentuk saya dan saudara-saudara saya yang lain menjadi pribadi-pribadi tangguh dan mandiri seperti sekarang ini.... Ciieee... Ciiieee....

Papi saya itu pria yang berkarakter keras, tegas, tapi disisi yang lain, dia sangat lembut dan perhatian.
Yaaaa boleh dibilang he had a good balance character.


Dulu, waktu kami masih mungil-mungil nan imut, seriiing banget dapet 'undiscipliner reward' alias hukuman karena ketidak-disiplinan kami. Terutama saiyaaaah, sodara-sodara.... Huhuhuuuu...

Saya itu termasuk yang paling badung diantara kakak dan adik-adik saya.
Hmm, sebenernya sih bukan badung, tapi lebih tepatnya yang paling punya guts melakukan hal baru, sekalipun itu melanggar aturan keluarga (hihihiiii... Ngeles).

Dulu sih kalau lagi kena hukuman suka gemes banget deh.
Mikirnya, ga sayang apa si papi sama eike yang imut dan innocent ini??
Tapi makin dewasa, yaaa akhirnya terbukalah pikiran saya (selama itu ketutup apa tau), bahwa semua itu dilakukannya demi kebaikan saya dan saudara-saudara saya juga.
Mengenangnya, tentunya buanyaaaak buangeeet kenangan-kenangan manis tak terlupakan.

Apalagi, semakin bertambah usia, papi semakin bijaksana dan lebih banyak meluangkan waktunya bersekutu dengan TUHANnya dan mengasihi mami saya sepenuh hatinya.
Bahkan, papi sering mengingatkan saya di akhir-akhir hidupnya, agar setiap menghadapi masalah dan pergumulan, saya harus selalu ingat itu semua atas ijinNYA dan TUHAN ga pernah akan tinggalkan umat kesayanganNYA.


Hari ini, 71 tahun yang lalu....

Seorang pria hebat telah dilahirkan, the greatest man of my life, dan dimasa-masa terakhir hidupnya, dia sudah bisa membuktikan bahwa dia sudah menjadi imam yang baik dan benar dalam keluarganya.
Satu hal yang menjadi penghiburan sejati kami semua, orang-orang yang ditinggalkan dan mengasihinya adalah....
Dia sudah bahagia disana, di rumah BAPA yang menciptakanNYA....
Dan kami semua, suatu hari kelak, akan kembali berjumpa dengannya, juga dengan Pencipta kami....
Inilah pengharapan dan kebahagiaan sejati kami yang sesungguhnya.


Makasiiih yaaaa pap....
Till we meet again.....

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Subscribe